Siklus
Rankine adalah siklus termodinamika yang
mengubah panas menjadi kerja. Panas disuplai secara eksternal
pada aliran tertutup, yang biasanya menggunakan air sebagai fluida yang
bergerak. Siklus ini menghasilkan 80% dari seluruh energy listrik yang
dihasilkan di seluruh dunia. Siklus ini dinamai untuk mengenang ilmuwan Skotlandia, William
John Maqcuorn Rankine.
Siklus Rankine adalah model operasi mesin
uap panas yang secara umumditemukan di pembangkit listrik. Sumber
panas yang utama untuk siklus Rankineadalah batu bara, gas
alam, minyak bumi, nuklir, dan panas matahari.
Air menjadi fluida kerja siklus rankine dan
mengalami siklus tertutup (close-loop cycle) artinya secara konstan air pada
akhir proses siklus masuk kembali ke proses awal siklus. Pada siklus rankine,
air ini mengalami empat proses sesuai dengan gambar di atas, yaitu:
Proses C-D: Fluida kerja / air dipompa
dari tekanan rendah ke tinggi, dan pada proses ini fluida kerja masih berfase
cair sehingga pompa tidak membutuhkan input tenaga yang terlalu besar. Proses
ini dinamakan proses kompresi-isentropik karena saat dipompa, secara ideal
tidak ada perubahan entropi yang terjadi.
Proses D-F: Air bertekanan tinggi
tersebut masuk ke boiler untuk mengalami proses selanjutnya, yaitu dipanaskan
secara isobarik (tekanan konstan). Sumber panas didapatkan dari luar seperti pembakaran batu bara, solar, atau juga reaksi nuklir. Di boiler
air mengalami perubahan fase dari cair, campuran cair dan uap, serta
100% uap kering.
Proses F-G: Proses ini terjadi pada
turbin uap. Uap air kering dari boiler masuk ke turbin dan mengalami proses
ekspansi secara isentropik. Energi yang tersimpan di dalam uap air dikonversi menjadi energi gerak dikonversi menjadi energi gerak pada turbin.
Proses G-C: Uap air yang keluar dari
turbin uap masuk ke kondensor dan mengalami kondensasi secara isobarik. Uap
air diubah fasenya menjadi cair kembali sehingga dapat digunakan kembali pada
proses siklus.
Gambaran siklus melalui diagram T-S di atas
adalah siklus rankine yang paling dasar dan sederhana. Pada penggunaannya ada
beberapa modifikasi proses sehingga didapatkan efisiensi termal total yang
lebih tinggi. Seperti penggunaan preheater atau pemanasan awal
sebelum masuk boiler, dan juga penggunaan pemanasan ulang uap air yang keluar
dari turbin pertama (high pressure turbine) sehingga dapat digunakan lagi untuk
masuk ke turbin kedua (intermediate pressure turbine). Untuk lebih mudah
memahaminya dapat kita lihat skema prosesnya pada gambar di bawah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar